Tentang Rumah Kita
Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Jika teman-teman pernah mengunjungi blog ini sebelumnya, pasti sedikit takjub dengan beberapa perubahan yang ada di sini.
Blog ini rebranding menjadi RUMAH KITA sebagai hasil rumusan diskusi mengenai visi misi keluarga kami pada awal Oktober 2019 yang lalu. Mungkin bagi teman-teman nama ini terdengar sangat biasa dan terlalu mainstream. Namun di balik terlalu biasanya nama ini, tersimpan doa-doa yang kuat di dalamnya.
Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai latar belakang pemilihan nama RUMAH KITA, boleh ditengok ke postingan ini ya.
Sebelumnya, izinkan kami memperkenalkan diri. RUMAH KITA merupakan family branding dari keluarga kecil yang terdiri dari Ayah Martin, Bunda Marita dan duo Ifaffan (Kak Ifa dan Dik Affan). Kami bukanlah keluarga sempurna. Justru karena ketidaksempurnaan itulah yang membuat kami sadar untuk terus belajar.
Nama RUMAH KITA dipilih oleh Ayah Martin dengan filosofi yang cukup mendalam. Namun karena Ayah cukup kesusahan merangkai kata-kata, maka Bunda yang menyempurnakannya.
Biasa yang Tak Biasa
Untuk membuat kata biasa ini menjadi tak biasa, Bunda memperkuat makna KITA tak sekedar kita itu sendiri. Namun menjadi sebuah singkatan dari Kolaborasi agar Istiqomah dalam Taqwa & Amal. Kami jadikan hal tersebut sebagai doa. Menyadari bahwa konsistensi masih terus menjadi PR buat kami sebagai keluarga, khususnya kedua orangtua.
Selain doa yang tersembunyi di dalam nama tersebut, Bunda juga menambahkan tagline "Kuat karena Bersama". Bukan tanpa maksud frasa tersebut dipilih. Tidak akan pernah ada KITA jika tanpa kebersamaan. Kekuatan sebuah keluarga akan lahir bukan sekedar dari hubungan kedekatan, namun juga karena kebersamaan.
Filosofi Rumah Kita
Ayah Martin ternyata sengaja memilih family branding yang terkesan jauh dari kata wah dan besar. RUMAH KITA dipilih karena terkesan dekat, sederhana dan nggak muluk-muluk. Sebagaimana keluarga kami yang memang sangat sederhana dan nggak neko-neko.
Di balik kesederhanaan itu, begini kata Ayah Martin...
KITA tersimpan makna keterlibatan dan saling. KITA di dalam keluarga kami dimulai dari kesadaran bahwa ada ‘masalah’ di depan mata. Masalah yang harus kami hadapi dan harus ketemu solusinya. Namun jalan keluar itu tak bisa ditemukan jika masih menjadi aku dan kamu. Aku dan kamu harus disingkirkan dan mau tak mau harus berkolaborasi menjadi kita. Ayah dan Bunda sama-sama besar dari keluarga yang sama-sama tak sehat. Kami tak punya role model seperti apakah keluarga yang baik itu. Background inilah yang menuntun kami untuk terus belajar dan mencari tahu bagaimana menjadi keluarga yang baik.
Saat ini kami hanya berupaya menjadi rumah yang nyaman untuk anak-anak. Namun jika ke depan memiliki kesempatan untuk berbagi lebih luas, kami tidak ingin menjadi fasilitator ataupun inspirator. Kami hanya ingin menjadi teman perjalanan bagi semua orangtua dan calon orangtua, khususnya mereka yang pernah menjadi korban atau pelaku broken home, untuk saling menguatkan dan berbagi cerita.
Kami ingin mengajak mereka atau kalian untuk sama-sama menjadi bagian dari RUMAH KITA, menjadi KITA itu sendiri; belajar bersama, saling menguatkan, saling menasehati, saling berbagi kisah dan saling-saling lainnya. Karena sejatinya manusia adalah makhluk sosial yang tak bisa berdiri sendiri, harus saling membantu satu sama lain.
Beberapa proyek eksternal yang kami agendakan adalah; posting #DuaKacamata yang direncanakan sebulan sekali tayang di blog personal Bunda Marita, membangun komunitas Sahabat Kita melalui blog sederhana ini. Doakan saja ya jika cita-cita ini bisa membawa kebaikan dan manfaat baik bagi kami secara pribadi, serta orang lain, semoga saja diijabah oleh Allah SWT. Aamiin. At least, doakan saja semoga bisa posting rutin di blog ini berbagi tentang jejak-jejak pengasuhan dan info-info parenting lainnya.
Siapa yang Berbagi Cerita?
Jika di awal blog ini dibuat, Bunda yang banyak berbagi cerita, maka ke depannya kami berharap semua anggota keluarga dari RUMAH KITA akan saling bergantian berbagi cerita. Bisa jadi hari ini Bunda yang berkisah, besok Ayah yang mendongeng, lusa Kak Ifa yang berceloteh dan Dik Affan sementara masih nitip cerita karena belum bisa baca tulis, hehe.
Akhir kata, salam kenal dari RUMAH KITA. Semoga betah di sini. Ditunggu kunjungan berikutnya.
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.