Road To Game Level #4 Bunda Sayang Batch #3
Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Bukankah
dalam mengikuti kelas ini bukan tentang badge apa yang aku raih, namun seberapa
mampu aku menggali makna dalam setiap tantangan yang diberikan. Lebih dari itu, selesainya sebuah
game pada level tertentu seharusnya tidak membuatku berhenti belajar dan
menghentikan tantangan. PR nya justru adalah tetap istiqomah menjalankan apa
yang dilakukan saat tantangan 10 hari meski sudah tidak dinilai dan dilaporkan.
Dan taraaa… aku
mengoleksi satu badge dasar lagi. Alhamdulillah. Semoga di next level, bisa
semakin baik dan bisa mencapai badge yang lebih tinggi. Aamiin.
Materi Bunda Sayang Level #4
Bisa dibilang
ini salah satu materi yang aku nanti; memahami gaya belajar anak. Tentu yang
menjadi sorotan untukku di sini adalah Ifa, untuk Affan aku masih akan terus
mengamati karena dia masih proses pengenalan akan berbagai macam hal. Sedangkan
Ifa sudah mulai masuk usia enam tahun, seharusnya sih sudah mulai kelihatan
kecenderungannya masuk ke gaya belajar yang mana. Namun kok hingga detik ini
aku merasa masih meraba-raba.
Sembari
melakukan pengamatan pada Ifa di game level #4 ini, maka mau tidak mau aku juga
mencari tahu gaya belajarku sendiri. Kalau menurut gambar yang ini sih, gaya
belajarku cenderung lebih ke visual. Dilihat dari kotak warna merah yang jumlah
YES –nya jauh lebih banyak.
Sementara itu
kalau dari gambar ini, jelas learning styles-ku lebih ke read/ write. Namun
ternyata setelah membaca materi di level #4 ini, aku merasa beberapa poin di
gaya belajar auditori dan kinestetik pun aku temukan di dalam diriku. Ya, bisa
saja sih. Karena kan dalam keseluruhan pembelajaran, kita juga pasti
membutuhkan kemampuan auditori dan kinestetik juga, namun mana yang lebih kuat
itulah yang menjadi tolok ukur gaya belajar kita. So, sejauh ini aku menyimpulkan kalau gaya belajarku lebih ke
visual dan read/ write.
Bagaimana
dengan Ifa? Aku mencoba membuat checklist ini berdasarkan materi yang disampaikan
oleh fasilitator Bunda Sayang. Harapannya checklist ini bisa membantuku
mengenali dan memahami gaya belajar mbak Ifa ke depan. Tentunya nanti setelah
tantangan 10 hari berakhir, checklist ini akan aku evaluasi.
Dari checklist
tersebut aku menemukan di dalam diri Ifa beberapa ciri tiap gaya belajar, namun
ada satu gaya belajar yang ciri-cirinya muncul lebih banyak. Aku menyimpulkan gaya belajar Ifa saat ini
lebih ke kinestetik. Tentu saja masih harus terus dievaluasi seiring pengamatan
dan tantangan 10 hari yang kami kerjakan bersama.
Memang sih
saat ini Ifa lebih banyak bergerak, tidak bisa belajar yang diam di tempat
lebih dari 10 menit. Tidak bisa dipaksa menghafal dengan duduk. Namun jauh
lebih bisa diatur dan dikondisikan dibanding waktu masih usia 3 atau 4 tahun,
jadi aku rasa masih bisa berkembang lagi ke depannya.
Aku sendiri sudah
lama mengubah paradigmaku tentang BELAJAR. Jika orangtua jaman old menganggap
belajar itu harus duduk anteng di kursi, membaca buku yang diletakkan di meja,
mendengarkan guru, dan mengerjakan soal-soal latihan, aku tidak demikian. Aku
paham bahwa belajar itu bisa di mana dan kapan saja. Setiap saat buat manusia
adalah proses belajar. Begitu juga anak-anak. Maka kalau ada orangtua yang
meneriaki anaknya “main terus, kapan belajarnya?” Aku cuma senyum dikulum.
Note; nggak
termasuk mainan game di HP ya, hehe. Kalau itu mah pantas anaknya diteriakin.
Eh, bukan anaknya yang kudu diteriakin ding. Orangtuanya dong yang kudu
diteriaki. “Kenapa dikasih handphone bu?” or “Kenapa nggak dibatasi bu?”
Kembali ke
soal belajar, anak-anak bermain dengan teman-temannya jangan dikira itu bukan
proses belajar, parents. Mereka pun belajar lo; belajar berkelompok, belajar
berbagi, belajar mengatasi konflik, belajar meminta maaf dan masih banyak lagi.
Saat anak-anak hujan-hujanan, mereka belajar mensyukuri karunia Allah dan
bagaimana agar tetap sehat meski hujan-hujanan. Saat membantu orangtuanya
memasak, anak-anak pun belajar menakar resep, bekerja sama, mensyukuri makanan,
menjalani proses dan masih banyak hal lainnya. Jadi, karena semua hal bisa dimaknai
sebagai proses belajar, tugas aku sebagai orangtua tentunya memfasilitasi
anak-anakku dengan berbagai macam kegiatan agar mereka mampu menggali makna dan
menemukan wawasan baru.
Tentunya
kegiatan-kegiatan tersebut harus bisa membuat anak-anak mencapai empat hal
ini;
Ah,
sepertinya aku udah nggak sabar nih mengamati Ifa dan segala respon belajarnya
agar nanti di akhir tantangan, aku sudah bisa tahu apa gaya belajarnya dan
bagaimana memfasilitasinya meningkatkan kualitas dirinya. Sampai jumpa di
tantangan 10 hari ya, parents!
#harike-0
#TheBeginning
#Tantangan10hari
#GameLevel4
#GayaBelajarAnak
#kuliahBunSayIIP
No comments for "Road To Game Level #4 Bunda Sayang Batch #3"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.
Salam Peradaban,
Bunda Marita