Recharging Diri Bersama Matrikulasi Tambahan
Assalammualaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
Waktu pertama
kali dicolek mbak Endah Tutik, koordinator kota Ibu Profesional Semarang, dan diamanahi
tugas menjadi ketua rumah belajar Literasi Media, aku sebenarnya nggak percaya
diri. Aku memang suka menulis dan ngeblog, namun rasa-rasanya belum pantas
untuk diamanahi tanggung jawab tersebut. Apalagi aku baru saja selesai
matrikulasi batch #4.
Namun mbak
Endah meyakinkanku untuk menerima amanah tersebut. Alhamdulillah sekarang sudah
hampir tiga bulan aku menjalani tantangan yang diberikan mbak Endah dengan
penuh suka cita. Ya, pastinya ada lah sedih-sedihnya, terutama ketika kelas offline
blogging. Aku sudah semangat datang sambil nggotong Affan, menyiapkan materi,
eh yang datang seuprit. Begitulah, sesekali bisikan iblis menggoda hati untuk
mengeluh dan menghentikan saja kelas offline tersebut.
Hingga
kemudian aku bertemu dengan matrikulasi tambahan yang dikhususkan untuk para
koordinator. Jika member Ibu Profesional menjalani matrikulasi hingga NHW #9,
maka untuk para kordi akan mendapatkan 2 NHW tambahan. Penasaran juga sih
seperti apa ya 2 NHW tambahan tersebut.
Dan kemudian aku
sujud syukur ketika menelaah isi materi matrikulasi #10. Seperti mendapat
tamparan keras karena hampir saja bisikan iblis meracuni hati untuk tidak
istiqomah memegang amanah.
Disentil oleh
Materi Matrikulasi #10
Inti dari
materi ke #10 adalah membangun peradaban bersama komunitas. Setiap insan
diturunkan Allah ke dunia membawa misi pribadi. Ketika dua insan membangun
keluarga, maka misi individual tadi berkembang menjadi misi keluarga. Dan
ketika sekelompok manusia membentuk sebuah komunitas, maka harus ada di
dalamnya misi komunitas.
Misi
komunitas tentu saja hadir karena setiap individu yang ada di dalamnya memiliki
pandangan dan tujuan yang sama di dalam hidup. Begitu pula dengan Ibu
Profesional. Kenapa aku bisa sampai menjadi bagian dalam dirinya? Tentu saja
karena aku memiliki misi yang sejalan dengan teman-teman di dalam Ibu
Profesional; membangun Rahmat bagi semesta alam lewat dunia pendidikan anak dan
keluarga.
Ya, Ibu
Profesional membuatku kembali teringat dengan agenda pribadi yang pernah ingin
aku wujudkan dengan salah satu komunitas parenting, namun mandheg di tengah
jalan. Ibu Profesional mengembalikan semangatku untuk terus menjadi lebih baik
dan bisa menebar manfaat.
Namun ada
kalanya semangat itu memang merosot tajam karena faktor internal dan eksternal.
Dan kini ketika semangatku sedang turun, Allah hadirkan NHW #10 untukku.
Values komunitas adalah BERBAGI dan MELAYANI bukan MENUNTUT, maka :
a. Mulailah dari diri kita,
b. Berbagi apa yang kita miliki,
c. Tetapkan satu alasan kuat karena anda ingin melayani komunitas,
bukan untuk mencari popularitas, atau bahkan untuk memenuhi kepentingan diri
sendiri.
Bagian materi
dari matrikulasi tambahan #10 tersebut benar-benar seperti menyiram aku yang
setengah mengantuk, agar bergegas kembali menyamakan langkah dengan teman-teman
koodinator Ibu Profesional lainnya. Ya, aku harus kembali mengingat awal mula
kenapa aku menerima amanah ini; bahwa aku ingin berbagi. Tidak masalah yang
datang sepuluh orang atau hanya seorang, aku akan terus fokus pada tujuanku untuk
berbagi.
Jiwaku yang
mulai goyah semakin penuh dengan semangat ketika membaca materi selanjutnya
pada baris yang berbunyi;
Jangan khawatir dengan jumlah, karena banyak dan sedikit itu
tidak penting, yang penting adalah GERAK ANDA dan ASAS KEBERMANFAATAN kita bagi
sesama.
Bismillah,
mulai hari ini aku akan berusaha lebih kuat untuk tidak mengeluh. Fokus saja
pada apa yang bisa aku lakukan, apa yang bisa aku beri dan menebarkan manfaat
di muka bumi. Bersama Ibu Profesional, aku ingin memberikan uluran tangan yang
nyata untuk ikut serta membangun peradaban bangsa. Aamiin.
Belajar Lagi
Google Classroom
Satu hal yang
menarik dari matrikulasi tambahan ini adalah semua materi disampaikan lewat
Google Classroom. Bukan hal yang baru lagi buatku, karena sebelumnya di kelas
Bunsay Kordi juga telah lebih dulu menggunakan Google Classroom.
Salah satu
fitur paling anyar dari Google ini selain bisa dibuka lewat browser, juga bisa
diunduh aplikasinya lewat Playstore. Namun aku sendiri lebih suka membukanya
lewat browser karena lebih enteng dan tidak makan space di handphone. Selain
itu notifikasinya juga tercatat rapi karena langsung masuk ke email.
Dibandingkan
dengan menggunakan whatsapp untuk membagikan materi dan mengumpulkan link NHW
melalui Google Form, buatku Google Classroom ini jauh lebih ringkas, karena
semua sudah terintegrasi. Kalau pun ada kelemahan dari Google Classroom, menurutku terletak pada susahnya untuk
berdiskusi atau kuliah secara langsung. Jadi kalau ada diskusi yang diharapkan
respon dan tek tok yang cepat, whatsapp tetap pilihan yang paling tepat.
Dengan semua
yang telah aku dapatkan hingga hari ini, aku mau berterima kasih banyak kepada
Ibu Profesional. Selain membekali diriku dengan ilmu-ilmu untuk mengenali
potensi diri dan pengasuhan anak, karena Ibu Profesional aku juga jadi semakin
update akan perkembangan teknologi yang terbaru. Salam Ibu Profesional.
Wassalammuaaikum
warohmatullahi wabarokatuh.
No comments for "Recharging Diri Bersama Matrikulasi Tambahan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.
Salam Peradaban,
Bunda Marita