Berkunjung ke Pasar Karetan
Assalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
Salah satu keinginan mbak Ifa terbesar saat liburan yang lalu yaitu
jalan-jalan ke Pasar Karetan. Sebuah lokasi wisata yang sedang hits di Boja ini
diprakarsai oleh Generasi Pariwisata Indonesia (GenPi).
Aku sudah beberapa kali diajak oleh teman-teman GenPi untuk main ke
Pasar Karetan, namun aku tak menyangka kalau mbak Ifa juga sudah tahu mengenai
tempat ini. Usut punya usut, salah seorang temannya di kelas pernah cerita
kalau ia sudah berkunjung ke pasar tersebut. Gara-gara cerita si teman inilah,
mbak Ifa jadi mupeng main ke Pasar Karetan juga.
Rencana tinggal rencana, setiap hari Minggu selalu saja ada agenda lain
sehingga planning untuk Pasar Karetan selalu tertunda. Fyi, Pasar Karetan ini
hanya ada setiap hari Minggu. Hingga akhirnya kami ketemu juga dengan hari
Minggu yang belum ada to do list di hari tersebut. Namun beberapa hari sebelum
rencana tereksekusi, aku mendapat undangan resepsi pernikahan salah satu
kerabat.
Setelah diskusi yang panjang, aku dan si ayah memutuskan untuk datang
ke acara resepsi sore harinya setelah ke Pasar Karetan. Bagaimana pun janji
adalah hutang, dan kami berhutang ke mbak Ifa, jadi harus segera ditepati.
Mbak Ifa sangat excited mendengar kami akan berpetualang ke Pasar
Karetan. Nah, dampak buruk dari terlalu senangnya ini, mbak Ifa malah nggak
segera tidur malam harinya. Akibatnya paginya kami kesiangan bangun dan rencana
awal yang tadinya mau berangkat jam lima pagi jadi mundur hingga jam setengah
tujuh.
Kami tak mengira kalau perjalanan sejauh itu. Kalau dibuat judul film, “Dari
Meteseh ke Meteseh” sepertinya cocok menggambarkan perjalanan panjang tersebut
Ya, dari Meteseh, Semarang ke Meteseh, Boja.
Alhamdulillah rasa lelah di perjalanan cukup terbayarkan setelah
melihat lokasinya. Mbak Ifa begitu semangat menelusuri dari ujung ke ujung
Pasar Karetan. Di sini anak-anak bisa diajarkan banyak hal; matematika
sederhana dengan mata uang yang ada di Pasar Karetan, mengenal makanan
tradisional, mengenal budaya dan permainan tradisional.
Sisi negatifnya sih karena memang masih hits, jadi sangat rameeee
sekali, hingga terkadang susah untuk bergerak. Alhamdulillah, petualangan di Pasar
Karetan membuat kami semakin bersyukur dengan semua nikmat Allah yang telah
diberikan kepada kami. Sempat meringik
nggak jelas, namun kemudian bisa teratasi dengan kesabaran ayah mengorek
keinginan mbak Ifa. Ya, soal beginian ayah sering lebih sabar, hehe. Bunda
harus belajar lagi deh.
Pengen ke Pasar Karetan lagi? Pengen sih, tapi kok mikir jauhnya ya,
hehe. Meski seneng sih karena mbak Ifa excited, sepanjang perjalanan pun dia
banyak cerita dan tanya ini itu. Lihat nanti deh ya.
Wassalammualaikum warohmatullahi wabarokatuh.
#tantangan_hari_kesembilan
#game_level_3
#kelasbunsayIIP3
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#kita_bisa
#melejitkankecerdasan
#bundasayang
#familyproject
No comments for "Berkunjung ke Pasar Karetan"
Post a Comment
Terima kasih sudah berkunjung. Jangan lupa tinggalkan komentar, tapi mohon tidak menyisipkan link hidup.
Salam Peradaban,
Bunda Marita